Saturday, October 12, 2013

Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap Jepang yang Dipimpin Oleh Tengku Abdul Djalil

Saat Jepang mulai mengobarkan perang untuk mengusir kolonialis Eropa dari Asia, tokoh-tokoh pejuang Aceh mengirim utusan ke pemimpin perang Jepang untuk membantu usaha mengusir Belanda dari Aceh. Negosiasi dimulai pada tahun 1940. Setelah beberapa rencana pendaratan dibatalkan, akhirnya pada 9 Februari 1942 kekuatan militer Jepang mendarat di wilayah Ujong Batee, Aceh Besar. Kedatangan mereka disambut oleh tokoh-tokoh pejuang Aceh dan masyarakat umum. Masuknya Jepang ke Aceh membuat Belanda terusir secara permanen dari tanah Aceh. Awalnya Jepang bersikap baik dan hormat kepada masyarakat dan tokoh-tokoh Aceh, dan menghormati kepercayaan dan adat istiadat Aceh yang bernafaskan Islam. Rakyat pun tidak segan untuk membantu dan ikut serta dalam program-program pembangunan Jepang. Namun ketika keadaan sudah membaik, pelecehan terhadap masyarakat Aceh khususnya kaum perempuan mulai dilakukan oleh personel tentara Jepang. Rakyat Aceh yang beragama Islam pun mulai diperintahkan untuk membungkuk ke arah matahari terbit di waktu pagi, sebuah perilaku yang sangat bertentangan dengan akidah Islam. Karena itu pecahlah perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang di seluruh daerah Aceh.

Perlawanan rakyat Aceh terhadap pemerintah pendudukan militer Jepang di pimpin oleh Tengku Abdul Djalil. Ia seorang guru mengaji di Cot Pileng, yang tidak mau tunduk dan patuh pada Jepang. Pihak Jepang berusaha membujuknya agar berdamai tetapi usaha Jepang ditolak. Akhirnya, pada 10 November 1942, tentara Jepang menyerbu Cot Pileng. Saat serbuan Jepang ketika itu, rakyat sedang melaksanakan ibadah shalat subuh. Dengan berbebakal persenjataan: Pedang, Kelewang, dan Rencong. Rakyat dapat memukul mundur pasukan Jepang Lhokseumawe. Serangan kedua Jepang juga berhasil dipukul mundur. Barulah pada serangan ketiga Jepang berhasil menguasai Cot Pileng. Tengku Abdul Djalil dapat meloloskan diri, namun akhirnya gugur tertembak saat melakukan shalat.

2 comments: