Sebagai orang beriman,
kita tidak perlu ragu tentang adanya hari akhir. Selain itu, kita juga harus
percaya adanya kehidupan setelah mati, yakni kehidupan di hari akhir. Di
kehidupan hari akhir, manusia akan mengalami bebrapa peristiwa, di antaranya
sebagai berikut.
1. Yaumul-Barzakh
(Alam Kubur)
Yaumul-Barzakh adalah batas antara alam
dunia dan alam akhirat. Alam barzakh juga disebut alam kubur. Di alam barzakh,
manusia sudah merasakan balasan amal baik dan buruk yang dilakukan selama hidup
di dunia.
Orang yang selama hidup di dunia
melakukan kejahatan akan merasakan balasannya, yakni sikasa kubur. Sebaliknya,
orang yang di kala hidupnya berbuat kebaikan, ia akan memperoleh balasan kebaikan
pula berupa nkmat kubur.
Manusia berada di alam kubur sejak
kematiannya sampai datanya Yaumul-Ba’as (hari kebangkitan). Allah Swt.
berfirman dalam Surah Al Mu’minun Ayat 100.
2. Yaumul
Yaumul-Ba’as
Yaumul-Ba’as adalah hari kebangkitan,
yakni hari dibangkitkannya kembali seluruh umat manusia dari alam kubur.
Bangkitnya manusia tersebut ditandai den gan tiupan sasangkala yang kedua oleh
Malaikat Israfil. Allah Swt. berfirman dalam Surah al-Hajj Ayat 7.
3. Yaumul-Mahsyar
Arti mahsyar adalah tempat berkumpul.
Yaumul-Mahsyar adalah hari di mana manusia digiring dan dikumpulkan di suatu
tempat setelah dibangkitkan dari alam kubur. Allah Swt. berfirman dalam Surah
al-Kahf Ayat 47.
Di Padang Mahsyar, masing-masing orang
sibuk dengan dirinya sendiri. Mereka tidak dapat lagi saling menolong satu sama
lain. Masing-masing harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan Allah.
Misalnya, seorang bapak tidak lagi
menolong anaknya. Begitu pula sebaliknya, seorang anak tidak dapat menolong
bapak/ibunya. Allah Swt. berfirman dalam Surah al-Mumtahanan Ayat 3.
4. Yaumul-Mizan
Arti mizan adalah timbangan.
Yaumul-Mizan adalah hari penimbangan amal baik dan amal buruk yang dilakukan
oleh manusia selama hidup di dunia.
Seluruh perbuatan manusia akan
diperhitungkan secara rinci, antara yang baik dan yang buruk. Amal-amal itu
kemudian diletakkan di atas timbangan untuk diketahui, manakah yang lebih
banyak dan lebih berat anatara keduanya. Bagi yang amal baiknya lebih berat,
imbalannya adalah kenikmatan di surga. Sebaliknya, bagi yang lebih berat amal
buruknya, balasannya adalah siksa neraka. Allah Swt. berfirman dalam Surah
al-Qori’ah Ayat 6-9.
Dalam penimbangan amal baik dan amal
buruk manusia itu, Allah Swt. senantiasa berlaku adil. Tidak ada yang luput
dari timbangan Allah meskipun amal perbuatan itu adalah sesuatu yang sangat
remeh atau kecil. Semuanya, seperti yang pernah dilakukan manusia sewaktu di
dunia, tidak kurang dan tidak lebih.
5. Yaumul-Hisab
Yaumul-Hisab berarti hari penghitungan
amal baik dan buruk yang dilakukam manusia selama hidupnya. Orang yang berbuat
kebaikan akan dibalas dengan kenikmatan. Sebaliknya, orang yang berbuat
kejahatan akan dibalas dengan siksaan. Tidak ada sedikit pun yang dirugikan
dalam perhitungan amal manusia di hadapan Allah Swt. sehubungan dengan hal
tersebut, Allah Swt. berfirman dalam Surah al-Mu’min Ayat 17.
Tidak ada suatu perbuatan yang dapat
disembunyikan dari kekuasaan Allah. Semua amal perbuatan tercatat dengan baik,
sejak Nabi Adam a.s sampai manusia terakhir di akhir zaman. Mulut emanusia
tidak dapat lagi berkata bohong dan seluruh anggota badan yang lain menjadi
saksi atas apa yang telah diperbuat oleh manusia.
6. Yaumul-Jaza
Hari pembalasan seluruh amal perbuatan manusia
.Balasan yang akan di berikan Allah SWT sangat tergantung pada jenis amal yang
telah di lakukan selama hidup di dunia.Jika amalnya baik,maka balasannnya
berupa pahala dan surga,Sedangkan jika amalnya buruk,maka balasannya adalah
siksa neraka. Terkandung dalam surah Ghafar Ayat 17.